Rabu, 03 November 2010

Adaptasi Makhluk Hidup


Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan
Oleh : Grendy Setya Pratama




Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh.
Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kita dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar.

Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.

Adaptasi Morfologi pada Hewan

Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian.








Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga.






Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk menangkap ikan.







Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya.






Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya.

Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.





Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya  kaktus
Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.


 Kaktus.




Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.



teratai





Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembab, contohnya tumbuhan paku dan lumut.

 





  tumbuhan paku                                                                      lumut.                                                                       

Adaptasi Fisiologi

Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya. Kita tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh.

Contoh adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.

Adaptasi Fisiologi pada Manusia

Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.

sel darah merah





Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).

  
jantung








Adaptasi Fisiologi pada Hewan

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus karnivor:



Singa (karnivor)





Badak (herbivor)






Beruang (omnivor)






Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan

Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor.
Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.


Azalea






Adaptasi Tingkah Laku

Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Kita dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini.

Contoh adaptasi tingkah laku adalah sebagai berikut.

Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.



Bunglon






Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.


Cumi-cumi






Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.


paus





Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.

cecak






Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan

Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.


Jahe
Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.







pohon jati








Randu
.